Dalam dinamika mode yang terus berubah, sejumlah brand pakaian berhasil menancapkan namanya di hati para generasi muda. Beberapa di antaranya berhasil menciptakan trend dan gaya khas yang menjadi simbol identitas serta ekspresi diri. Fenomena ini tidak lepas dari peran media sosial dan kultur pop yang mendongkrak popularitas mereka secara masif.
Artikel ini akan mengajak Anda menyusuri jejak beberapa brand pakaian yang pernah menjadi primadona di kalangan anak muda, mengulas perjalanan mereka dari puncak kejayaan hingga tantangan yang mereka hadapi dalam mempertahankan relevansi di tengah persaingan industri fashion yang ketat.
Seperti yang sudah kita bahas di postingan sebelumnya yaitu Clothing Brand yang Sempat Hits Dikalangan Anak Muda (Bagian 1) dengan membahas brand lokal Black ID, Dagadu, Darbost, Diery dan KiddRock. Dan postingan kali ini kita akan meneruskannya ke bagian 2.
1. Kick Denim
Kick Denim adalah merek pakaian lokal asal Bandung yang dikenal luas di kalangan anak muda Indonesia. Didirikan oleh Hartiman, yang akrab disapa Imonz, Kick Denim telah berkembang pesat sejak awal berdirinya.
Bagi generasi 2000-an, Kick Denim adalah salah satu ikon fashion lokal yang tumbuh bersama budaya distro. Brand ini dikenal dengan produk denim berkualitas, mulai dari celana jeans hingga jaket, yang menjadi pilihan utama anak muda saat itu. Kick Denim bukan sekadar merek pakaian, tapi bagian dari gaya hidup indie yang erat dengan musik, komunitas, dan ekspresi diri.
Pada masa kejayaan distro, memiliki celana atau kaos dari Kick Denim adalah kebanggaan tersendiri. Desainnya yang khas, cutting yang pas, serta daya tahannya yang kuat membuatnya populer di kalangan anak muda yang gemar nongkrong di kafe, menghadiri gigs, atau sekadar berjalan-jalan dengan teman. Kick Denim menjadi saksi era ketika fashion lokal mencapai puncaknya, bersaing dengan merek internasional tanpa kehilangan identitasnya.
2. Peter Says Denim
Pada akhir 2000-an, dunia fashion Indonesia diramaikan oleh merek-merek lokal yang menawarkan produk berkualitas dengan desain unik. Salah satu yang menonjol adalah Peter Says Denim (PSD), didirikan oleh Peter Firmansyah pada November 2008 di Bandung. Peter, pria kelahiran Sumedang pada 4 Februari 1984, sejak masa SMA gemar mencari pakaian di pedagang kaki lima, yang kemudian menginspirasi kecintaannya pada dunia fashion.
Nama "Peter Says Denim" berasal dari band Peter, "Peter Says Sorry," di mana ia berperan sebagai vokalis. Awalnya, PSD memproduksi jeans dengan modal terbatas. Namun, melalui strategi pemasaran yang cerdas, seperti mendekati band-band lokal dan internasional untuk mengenakan produknya, PSD berhasil menarik perhatian luas. Bahkan, produk PSD dikenakan oleh musisi dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia.
Pada masa kejayaannya, memiliki produk PSD menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penggemar fashion dan musik indie. Desain yang khas dan kualitas tinggi membuatnya menjadi pilihan utama di kalangan anak muda. Meskipun persaingan di industri fashion semakin ketat, PSD tetap menjadi simbol kreativitas dan semangat enterpreneurship anak bangsa yang mampu menembus pasar internasional.
3. Proshop
Proshop adalah salah satu merek pakaian legendaris asal Bandung yang berdiri pada 10 Mei 1996. Sebagai pelopor clothing line di Indonesia, Proshop telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan budaya streetwear di tanah air.
Pada masa awal berdirinya, Proshop konsisten menawarkan produk unggulan seperti celana dan kaos yang mencerminkan semangat anak muda kala itu. Desain interior tokonya pun unik, menggunakan konsep galeri plambing dengan saluran pipa besi sebagai tempat display produk-produknya, menciptakan suasana yang khas dan berbeda dari toko pakaian lainnya.
Pada tahun 2011, Proshop menjadi salah satu dari sekitar 1.200 distro di Kota Bandung, yang saat itu mengalami pertumbuhan pesat dalam industri fashion independen. Dengan modal awal sekitar Rp 200 juta, Proshop menjual berbagai produk fashion seperti T-shirt, jaket, topi, ikat pinggang, hingga sepatu dengan merek independen.
4. Skaters
Skaters didirikan oleh Muchammad Thofan alias Opey pada tahun 1997 di Bandung, Jawa Barat. Namun, jauh sebelum itu tepatnya pada tahun 1992 Opey pernah menjadi vendor Eiger yang juga masih baru berdiri. Bosan hanya menjadi pemasok, Opey memutuskan untuk membuat clothing brand sendiri, dan terbentuklah Skaters.
Pada era 2000-an, dunia fashion Indonesia diramaikan oleh berbagai brand lokal yang menawarkan produk-produk unik dan berkualitas. Salah satu nama yang menonjol pada masa itu adalah Skaters, sebuah brand yang identik dengan gaya streetwear dan budaya skateboarding.
Skaters dikenal dengan desain yang khas dan berani, mencerminkan semangat anak muda yang dinamis dan kreatif. Produk-produknya, mulai dari kaos, celana, hingga aksesoris, menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin mengekspresikan diri melalui fashion. Keberadaan toko-toko Skaters di berbagai kota besar Indonesia menjadi destinasi favorit para remaja untuk mendapatkan koleksi terbaru.
Pada masa kejayaannya, memiliki produk Skaters bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi juga bagian dari identitas dan komunitas. Brand ini berhasil membangun loyalitas pelanggan melalui kualitas produk dan desain yang selalu up-to-date dengan perkembangan budaya urban.
5. x8
Pada era 2000-an, industri fashion Indonesia mengalami masa keemasan dengan munculnya berbagai brand lokal yang menawarkan produk unik dan berkualitas. Salah satu brand yang menonjol pada masa itu adalah X8, yang dikenal dengan desain khas dan identitas kuat di kalangan anak muda.
X8 menawarkan berbagai produk fashion, mulai dari kaus, celana, hingga aksesori, yang mengusung tema streetwear dan budaya urban. Desainnya yang berani dan inovatif berhasil menarik perhatian remaja yang ingin mengekspresikan diri melalui gaya berpakaian.
Kualitas bahan yang digunakan juga menjadi salah satu keunggulan X8, menjadikannya pilihan utama di kalangan pecinta fashion lokal.
Pada masa kejayaannya, memiliki produk X8 menjadi simbol status dan identitas bagi para penggemarnya. Toko-toko X8 seringkali menjadi tempat berkumpulnya komunitas anak muda dengan minat dan selera fashion serupa.
Meskipun persaingan di industri fashion semakin ketat dengan hadirnya brand-brand baru, X8 tetap dikenang sebagai salah satu pionir yang mengangkat brand lokal ke panggung nasional.
6. iebe
IEBE adalah salah satu merek fashion lokal Indonesia yang menawarkan berbagai produk pakaian dan aksesori untuk pria dan wanita. Produk-produk IEBE mencakup kaus polo, kaus lengan pendek, dan jaket hoodie dengan desain kasual yang cocok untuk berbagai kesempatan.
Sayangnya, informasi mengenai sejarah dan latar belakang merek IEBE, termasuk tahun pendirian dan perjalanan awalnya, tidak banyak tersedia di sumber-sumber yang ada. Namun, kehadiran produk-produk IEBE di platform e-commerce menunjukkan bahwa merek ini aktif dalam industri fashion lokal Indonesia.
7. Woles
Pada era 2000-an, industri fashion Indonesia diramaikan oleh munculnya berbagai brand lokal yang menawarkan produk-produk unik dan berkualitas. Salah satu brand yang menonjol pada masa itu adalah Woles, yang namanya diambil dari pembalikan kata "selow" atau "santai". Brand ini berhasil menarik perhatian generasi muda dengan desain yang mencerminkan semangat santai dan bebas.
Woles dikenal dengan berbagai produk fashion, mulai dari kaus, hoodie, hingga aksesori, yang mengusung tema kasual dan streetwear. Desainnya yang sederhana namun menarik, dipadukan dengan kualitas bahan yang nyaman, membuat produk-produk Woles menjadi pilihan favorit di kalangan remaja. Selain itu, harga yang terjangkau menjadikannya semakin diminati oleh berbagai kalangan.
Pada masa kejayaannya, memiliki produk Woles menjadi simbol gaya hidup santai dan modern. Brand ini tidak hanya menawarkan produk fashion, tetapi juga membawa pesan untuk menikmati hidup dengan lebih rileks dan tidak terburu-buru. Pesan ini resonan dengan banyak anak muda yang mencari identitas dan cara untuk mengekspresikan diri melalui pakaian.
Meskipun persaingan di industri fashion semakin ketat dengan munculnya berbagai brand baru, Woles tetap dikenang sebagai salah satu pionir yang membawa nuansa santai ke dalam dunia fashion lokal. Bagi mereka yang tumbuh di era tersebut, mengenakan produk Woles membawa kembali kenangan manis masa-masa ketika brand lokal berjaya dan menjadi bagian penting dari ekspresi diri.